Mungkin banyak di antara kalian yang belum pernah mendengar dessert ini. Bernama puding manuk nom, makanan ini merupakan sejenis puding yang unik khas dari daerah istimewa Yogyakarta. Yup, Yogyakarta memang selalu menjadi destinasi menarik untuk sekedar liburan atau berwisata kuliner. Karena bukan hanya banyak bangunan bersejarah di sana, namun ada banyak makanan khas Jawa dan hidangan bersejarah yang bisa di temui di kota Gudeg ini.
Salah satunya adalah kue manuk nom, dalam bahasa Jawa. Yang jika di artikan dalam basaha Indonesia, kata ini memiliki arti *Burung Muda*. Walupun bernama burung muda, namun hidangan ini tidak benar-benar terbuat dari daging burung atau sejenisnya. Bisa di sebut burung muda atau manuk nom, karena bentuk dari puding manuk nom ini memiliki tampilan yang mirip seperti burung kecil. Sayap ini terbentuk dari dua emping melinjo yang diletakkan di atas pudingnya menyerupai sayap burung.
Puding manuk nom yang terbuat dari bahan utama tape ketan hijau memang enak di padukan dengan emping melinjo renyah yang gurih. Konon, puding tradisional khas keraton Yogyakarta ini merupakan salah satu sajian khas Kesultanan Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII, tepatnya pada tahun 1877 sampai 1921. Pada saat itu puding manuk nom sering disajikan sebagai dessert atau hidangan penutup setelah makan besar.
Ya memang benar, hidangan yang memiliki rasa manis khas tape ketan memang layak disajikan untuk dessert. Walaupun hidangan ini sama sekali tidak berbahan agar-agar atau nutrijel. Dengan ini banyak dari orang yang menyebut hidangan ini sebagai kue manuk nom. Terlepas dari itu, yang jelas manuk nom Jogja, sangat enak dan memiliki citrasa manis gurih dari santan yang khas.
Manuk Nom Kraton
Berjalannya waktu, pada era Sri Sultan Hemengku Buwono VIII (1921-1939) manuk nom mulai disuguhkan sebagai hidangan pembuka. Meski demikian, manuk nom tetap menjadi makanan favorit khas Kesultanan Keraton Yogyakarta. Pada masanya, puding manuk nom biasanya disajikan dengan alas daun pisang dan ditata sedemikian rupa dengan tampilan yang menggugah selera.
Jika melihat penyajiannya, puding manuk nom termasuk ke dalam kategori puding unik. Karena makanan yang manis ini dimakan bersama emping melinjo. Lalu yang kedua, hidangan ini tidak bisa ditemui di daerah manapun. Jika anda ingin merasakan sensasi rasa manis dan gurih emping melinjo menyatu di mulut, anda bisa cicipi sajian ini di Restauran Bale Raos atau Joglo Patheya Restauran.
Tapi kalau ingin mencicipinya di rumah, membuat puding manuk nom sendiri juga cukup mudah. Kebetulan saya dapat resep yang kemungkinan otentik dengan manuk nom rasa keraton asli. Saya dapat dari bunda Diah Didi yang katanya di ambil dari buku Warisan Kuliner Kraton Yogyakarta yang di tulis oleh Ibu BRAy Nuraida Joyokusumo. Tapi agar sesuai selera saya, resep manuk nom sudah sedikit di rubah oleh Bunda Diah Didi.
Jadi bagi yang ingin membuatnya dengan rasa asli puding manuk nom keraton, silahkan ikuti resep aslinya. Langsung saja, ini dia Bahan-bahan dan Cara Membuat Puding Manuk Nom.
Bahan-bahan :
Tepe ketan hijau 400 gram, peras airnya (Kalau saya pakai 250-300 gram tape, satu cup kemasan plastik gitu bun, saya beli di SPM, tapi airnya tidak saya peras, biar rasanya tetap mantap tapenya)
Susu segar 1 liter (Saya ganti santan saja 500 mili liter)
Gula pasir 200 gram (saya pakai 100 gram)
Kuning telur 3 butir + putih telur 1, kocok asal rata (kalau saya pakai 2 butir)
Vanili bubuk 1/4 sendok teh (saya skip)
Margarine 2 sendok makan
Garam 1/4 sendok teh
Cara Membuat Puding Manuk Nom Jogja :
Langkah pertama campur telur kocok, susu, vanili, gula dan tape ketan hijau. Aduk samapai rata.
Selanjutnya olesi pinggan tahan panas dengan sedikit margarine, tuangi adonan lalu masukkan sisa margarine di atasnya.
Setelah itu kukus sampai matang.
Sajikan dengan emping melinjo goreng. Nyam!
Karena saya suka rasa tape ketannya, jadi adonan tidak saya campur, tapi tape ketan di taruh di cetakan kecil, kemudian baru di tuangi campuran kocokan telur dan gula secukupnya, baru di kukus. Silahkan anda pilih mau pakai resep manuk nom asli kraton atau resep manuk nom yang sudah di modifikasi. Sesuaikan dengan selera saja ya bun
Di resep puding manuk nom ini saya pakai tape ketan hijau siap pakai yang saya beli per cup. Tapi kalau ingin pakai olahan tape ketan homemade, anda bisa mengikuti step by step proses pembuatan tape di Resep Tape Ketan Putih Enak dan Mudah Dibuat.yang beberapa waktu lalu saya bagikan. Mulai dari tape ketan putih, tape katan hijau dan tape ketan hitam.
Selamat mencoba dan berkreasi sendiri dengan Resep Puding Manuk Nom, Dessert Tradisional Khas Keraton Yogyakarta. Semoga bermanfaat, jangan lupa share ya, terimakasih